Bukti tersebut pastinya tidak akan dibeberkan dan akan tetap dirahasiakan. Sama seperti misteriusnya keberadaan Jokowi saat berlangsungnya Aksi 411. Dan, sama juga seperti perbedaan status keamanan jelang 4 Desember 2016 di mana Polri menetapkan status Siaga 1, sementara pada 2 Desember 2016 status yang sama tidak diberlakukan. Padahal, jelang 2 Desember 2016 Polri mengatakan adanya rencana makar. Apa yang sebenarnya terjadi pada 4 Desember 2016?
Tetapi, apa pun itu, sebenarnya Wiranto bisa saja mengatakan jika persoalan tentang persenjataan Polri sudah tuntas tanpa menyebut adanya penyerahan amunisi tajam milik Polri kepada TNI. Apalagi, soal penahanan persenjataan milik Polri tersebut bisa diselesaikan pada saat rapat itu juga.
Tetapi, Wiranto tidak melakukannya. Wiranto lebih memilih untuk mengungkapkannya yang sama artinya dengan membenarkan informasi tentang adanya etika politik tidak bermoral yang disampaikan oleh Gatot.
Pertanyaannya, apakah Wiranto dan Gatot berada dalam satu orkestrasi yang sama? Ataukah, Wiranto mendukung Gatot dengan caranya sendiri?