Dan, pada saat Pilgub DKI 2012, sejumlah akun dan situs yang diduga kuat dimiliki oleh kader PKS baru menyebarkan ujaran penuh kebenciannya dan hoax setelah memasuki putaran kedua, Hal ini diduga setelah Jokowi menolak sejumlah mahar yang dimintakan PKS.
Pada saat Pilpres 2012, Prabowo berserta Gerindra yang dipimpinnya mendukung pasangan Jokowi-Ahok. Otomatis, saat itu ujaran-ujaran penuh kebencian dan hoax juga ditujukan kepada Prabowo.
Jadi, ujaran kebencian dan hoax yang dilakukan oleh Harsono tidak ada hubungannya dengan dengan dukungan PKS kepada Prabowo. Dengan kata lain, didukung atau tidaknya Prabowo oleh PKS, ujaran penuh kebencian dan hoax tetap akan dilontarkan oleh sejumlah akun dan situs yang diduga dimiliki oleh kader PKS.
Tetapi, patut diketahui juga jika ada sejumlah akun yang diduga dimiliki oleh kader PKS yang menentang keras penyebaran hoax dan ujaran penuh kebencian yang dilontarkan oleh akun-akun dan situs-situs yang diduga kuat milik kader PKS. Hanya saja suara penolakan itu kalah nyaring hingga tidak terdengar gaungnya.