Tak banyak yang tahu bahwa Hari Valentine yang kini identik dengan kebahagiaan ternyata berakar dari kisah tragis seorang uskup yang rela berkorban demi cinta. Dari eksekusi mati yang tragis, lahirlah sebuah perayaan yang hingga kini masih terus dirayakan oleh banyak orang. Sejarah ini mengajarkan kita bahwa cinta memiliki banyak bentuk, termasuk keberanian untuk memperjuangkan yang benar.
Kini, Valentine bukan hanya sekadar hari untuk pasangan kekasih, tetapi juga untuk keluarga, sahabat, bahkan diri sendiri. Tidak ada salahnya merayakan hari ini dengan berbagai cara, selama tujuannya tetap untuk menyebarkan kasih sayang dan kebahagiaan.