Tampang

Time Travel dalam Cerita: Mengapa Konsep Ini Begitu Menarik?

25 Agu 2025 22:56 wib. 7
0 0
Perjalanan Waktu
Sumber foto: Canva

Dari sastra klasik hingga film modern, perjalanan waktu atau time travel selalu menjadi salah satu konsep paling memikat dalam dunia fiksi. Ide untuk bisa melintasi masa lalu, mengubah sejarah, atau mengintip masa depan, tidak hanya merangsang imajinasi tetapi juga menghadirkan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mendalam. Alih-alih hanya menjadi alat plot, time travel seringkali menjadi cermin yang merefleksikan keinginan terdalam manusia: untuk memperbaiki kesalahan, membalas dendam, atau sekadar memahami jalan hidup yang sudah terjadi.

Perjalanan Waktu sebagai Alat Plot dan Eksplorasi Karak

Time travel tidak hanya tentang mesin canggih atau portal waktu; ini adalah cara cerdas bagi penulis untuk mengeksplorasi karakter dan dilema moral. Seorang protagonis yang kembali ke masa lalu seringkali dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit. Apakah ia harus membunuh tokoh jahat sebelum ia sempat berbuat kejahatan, meskipun itu berarti melanggar kode moralnya? Atau apakah ia akan memilih untuk menyelamatkan orang yang dicintai, bahkan jika itu merusak garis waktu dan menimbulkan konsekuensi yang tidak terduga?

Dalam film seperti Back to the Future, perjalanan waktu menjadi panggung komedi dan petualangan yang ringan, di mana setiap perubahan kecil memicu efek domino yang konyol. Namun, ada pula cerita yang menggunakan konsep ini untuk mengeksplorasi trauma dan penyesalan, seperti dalam Arrival atau Interstellar. Karakter-karakter ini tidak hanya berjuang dengan mesin atau fisika, melainkan dengan beban emosional dari keputusan yang mereka buat di masa lalu dan konsekuensinya di masa kini.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?