Dalam konteks pengembangan Bahasa Melayu, tokoh yang sangat berperan besar adalah Raja Ali Haji, seorang penyair Melayu yang terkenal dengan karyanya, Gurindam Dua Belas. Raja Ali Haji lahir pada tahun 1808 di pusat Kesultanan Riau-Lingga di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Karyanya yang bercirikan sastra Islam dan Melayu menjadi sumbangan monumental dalam perkembangan bahasa dan sastra Melayu.
Dengan adanya peran tokoh-tokoh seperti Raja Ali Haji dan upaya nyata dalam melestarikan dan memajukan pantun sebagai ekspresi sastra Melayu, bisa membawa manfaat yang besar dalam memperkuat identitas budaya Indonesia dan Nusantara secara lebih luas.