6. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri
Ingat: pelecehan bukan salah korban. Kamu tidak harus “lebih tertutup”, “lebih cepat berjalan”, atau “tidak usah keluar rumah”. Kamu berhak merasa aman di ruang publik.
Mental menyalahkan diri sendiri justru bisa merusak kepercayaan diri dan membuat korban merasa trauma berkepanjangan. Lawan narasi ini dengan cara berbicara, menulis, atau berdiskusi dengan orang yang kamu percaya.
7. Dukung Sesama Korban
Jika kamu menyaksikan orang lain mengalami catcalling, jangan diam saja. Kamu bisa mendekatinya dan bertanya, “Apakah kamu baik-baik saja?” atau “Mau aku temani?” Kehadiranmu bisa sangat membantu secara emosional dan membuat pelaku merasa tidak bebas.
Catcalling bukan pujian, tapi bentuk pelecehan verbal yang harus dihentikan. Cara kita menanggapi bisa berdampak besar, baik pada diri sendiri maupun lingkungan. Berani menegur, tahu kapan harus menghindar, mencari dukungan, hingga ikut menyuarakan isu ini adalah bentuk perlawanan yang penting. Kita semua berhak merasa aman di ruang publik, tanpa harus merasa cemas dengan siulan, panggilan, atau komentar yang merendahkan. Dengan kesadaran dan keberanian bersama, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan penuh hormat.