Setelah insiden penembakan, Malala berpindah ke Inggris untuk mendapatkan perawatan medis dan melanjutkan pendidikan. Di sana, ia terus berjuang sebagai aktivis muda, mendirikan Malala Fund bersama teman-temannya. Malala Fund bertujuan untuk mendukung pendidikan bagi anak perempuan di seluruh dunia, memberikan beasiswa, dan membantu mengatasi berbagai rintangan yang dihadapi perempuan dalam mendapatkan pendidikan.
Dalam pidato-pidatonya yang terkenal, seperti saat berpidato di PBB pada tahun 2013, Malala dengan tegas menekankan pentingnya pendidikan sebagai senjata paling kuat untuk mengubah dunia. Dia berkata, "Satu anak, satu guru, satu pena, dan satu buku dapat mengubah dunia."Pernyataan ini menunjukkan keyakinannya bahwa pendidikan memiliki kekuatan luar biasa untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Malala tak hanya menjadi inspirasi di kalangan aktivis muda, tetapi juga di kalangan pemimpin dunia. Ia menerima berbagai penghargaan atas jasanya, termasuk Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2014, menjadikannya sebagai penerima termuda dalam sejarah penghargaan tersebut. Dalam banyak kesempatan, ia telah berbicara di forum internasional tentang hak pendidikan perempuan, mempromosikan keberanian untuk memperjuangkan keadilan dan menentang diskriminasi.