Namun, terkadang keasyikan ini seringkali membuat mahasiswa lupa akan kewajibannya di bangku kuliah untuk segera menyelesaikan studinya. Tidak sedikit yang terlalu asyik dengan himpunan, unit kegiatan kemahasiswa, dan lembaga lainnya sehingga terkadang mengabaikan kewajibannya untuk mengikuti perkuliahan. Akibatnya nilai menjadi anjlok hingga tidak lulus mata kuliah yang diikutinya.
Apa yang kamu pikir asyik ketika menjadi mahasiswa tidak sepenuhnya benar, karena kamu akan mengalami masa-masa sibuk bahkan lupa waktu untuk makan dan tidur demi menyelesaikan setiap tugas-tugas kuliah yang memiliki deadline sangat singkat. Disana juga kamu akan menghapi banyak dilemma yakni apakah kamu mengutamakan tugas kuliah atau ajakan teman untuk nongkrong, nonton, dan sebagainya.
Kamu pasti pernah berpikir ingin segera lulus SMA supaya bisa kuliah dan merasakan kebebasan untuk tidak diatur-atur lagi oleh orangtua mengenai jam tidur, jam pulang ke rumah dan sebagainya bukan?
Namun, disinilah kamu akan mengalami proses nyata mengenai kemandirian. Kamu akan menjadi sendiri, dan akan jarang bertemu dengan keluarga khususnya buat kamu yang nantinya kuliah jauh dari kota tempat tinggalmu. Kamu baru merasakan betapa beratnya rindu dengan orangtua bahkan adik/kakak di rumah. Kamu akan merindukan masakan ibumu juga teguran serta candaan ayahmu.
Saat kuliah kamu dituntut hidup mandiri mulai dari kapan harus makan, kapan harus bangun dan kapan harus istrahat, kapan waktunya bermain. Kamu yang memilih kapan harus mencuci/laundry pakaian, membereskan tempat tidur hingga kamar mandi. Bahkan mengatur keuangan agar tercukupi sampai batas waktu yang ditentukan oleh orangtua untuk mengirimkanmu lagi uang bulanan. Disini kamu pasti merindukan. Apakah ini kebebasan yang kamu inginkan saat SMA? saya rasa tidak.
- Perjuangan Menggarap Skripsi
Nah, yang ini yang menjadi penentu nasib mahasiswa. Akan ada masanya kamu harus senang campur sedih ketika melihat seniormu lulus dan memakai toga kebanggaan yang menjadi bukti bahwa mereka telah menyelesaikan proyek mereka menjadi mahasiswa. Kamu mulai merasakan perjuangan mengerjakan skripsi saat tingkat akhir di bangku kuliah. Kamu mungkin kesulitan mencari topic, bingung mau meneliti apa, sulitnya bertemu dosen, sakitnya topikmu ditolak oleh dosen, hingga berakhir malas untuk mengerjakannya.