Teknologi kuno Cina dalam percetakan sangat menarik untuk diperhatikan. Teknik yang digunakan pada masa itu adalah penggunakan blok cetak kayu. Dalam teknik ini, setiap huruf diukir pada blok kayu dan dicetak dengan menggunakan tinta. Metode ini memungkinkan produsen untuk membuat banyak salinan dari buku dengan waktu yang relatif singkat, dibandingkan dengan penyalinan manual. Melalui inovasi ini, Cina sukses memasarkan ide-ide dan budaya mereka ke seluruh dunia, memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan literasi di negara-negara lain.
Buku dan tulisan tidak hanya menjadi alat informasi, tetapi juga simbol kekuatan dan kemajuan. Penemuan percetakan yang berasal dari Cina ini memberi dampak yang signifikan bagi perkembangan intelektual masyarakat. Semakin banyak orang yang memiliki akses ke informasi, semakin besar potensi bagi perubahan sosial dan kemajuan pemikiran. Alasan lainnya adalah efektifitas dalam penyebaran buku-buku pengetahuan yang mendorong orang untuk menjadi lebih terpelajar dan kritis terhadap dunia sekitarnya.
Fakta menarik lainnya adalah bahwa inovasi ini tidak bertahan lama di Cina sebelum menyebar ke negara-negara lain, seperti Jepang, Korea, dan akhirnya Eropa, di mana percetakan mengalami revolusi besar melalui penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada abad ke-15. Pengaruh buku cetak pertama di dunia dari Cina telah mengilhami penemuan-penemuan lebih lanjut yang sangat berharga dalam sejarah manusia.