Rekaman sinyal otak dari setiap fase menunjukkan adanya lonjakan gelombang delta dan alfa secara signifikan di area globus pallidus externus (GPe) dan anterior limb of the internal capsule (ALIC) saat perilaku kompulsif berlangsung. Yang menarik, pola aktivitas serupa juga terdeteksi pada kompulsi non-motorik seperti pikiran atau doa berulang, menunjukkan bahwa gelombang otak tersebut terkait erat dengan dorongan kompulsif itu sendiri, bukan hanya pada tindakan fisiknya.
Menurut Arbab, tingkat presisi dalam pengukuran aktivitas otak ini tidak bisa dicapai menggunakan teknologi lain seperti fMRI atau EEG. Meski jumlah peserta studi masih terbatas, temuan ini membuka jalan menuju pengembangan DBS adaptif yang hanya aktif saat diperlukan mengurangi risiko efek samping serta meningkatkan efektivitas pengobatan jangka panjang.