Hong Kong, sebuah metropolis yang selalu sibuk dan dinamis, kini menghadapi tantangan baru di tengah krisis tenaga kerja dan populasi yang menua. Dikutip dari CNBC, Jumat (21/6/2024), menurut survei terbaru yang dirilis oleh konsultan properti internasional, Turner & Townsend, Hong Kong telah menjadi kota termahal di Asia untuk membangun properti, menggeser posisi Tokyo.
Survei tersebut memproyeksikan bahwa biaya konstruksi rata-rata di Hong Kong akan naik sebesar 4,8 persen tahun ini, mencapai Rp 74 juta per meter persegi. Dengan angka ini, Hong Kong menempati peringkat kesembilan secara global dari 91 kota yang disurvei, hanya kalah dari kota-kota di Amerika Serikat dan Swiss.
Selain itu, Hong Kong juga merupakan pusat keuangan dan bisnis yang penting di kawasan Asia. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan multinasional dan individu kaya menjadikan Hong Kong sebagai tempat tinggal dan berinvestasi. Permintaan yang tinggi dari pelaku ekonomi ini juga memberikan tekanan tambahan pada harga tanah di kota ini.