Sosok sentral dalam proyek ini adalah Hashim Djojohadikusumo, Ketua Yayasan Arsari sekaligus pegiat lingkungan. Ia mengungkapkan bahwa gagasan suaka ini muncul dari keprihatinan atas nasib orangutan dewasa yang rentan mati jika dilepas ke alam liar karena tak mampu bersaing mencari makan.
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang nyaman dan alami bagi mereka. Pulau Kelawasan menjadi pilihan karena ekosistemnya yang kaya dan cocok untuk kehidupan orangutan,” ujar Hashim.
Fasilitas Lengkap, Dirancang Sesuai Habitat Asli
Pulau Kelawasan seluas 14 hektar kini resmi berstatus sebagai kawasan lindung. Di dalamnya akan dibangun berbagai fasilitas yang mendukung kehidupan para orangutan, antara lain:
-
Shelter: tempat perlindungan dari cuaca ekstrem
-
Feeding Platform: area pemberian makanan rutin
-
Feeding Plus: zona khusus untuk pemeriksaan kesehatan dan perawatan
-
Kolam Air Minum: sumber hidrasi alami yang mendekati habitat aslinya
Desain ini dirancang agar orangutan tetap dapat berperilaku alami meski dalam pengawasan manusia.