Tampang.com | Hanya berjarak sekitar empat kilometer dari kemegahan Istana Negara, Kelurahan Tanah Tinggi di Jakarta Pusat menyimpan kisah kehidupan yang jauh berbeda. Di balik hiruk-pikuk ibu kota, warga di daerah ini harus bertahan hidup di gang-gang sempit yang lebarnya hanya sekitar 50 hingga 100 sentimeter.
Di lingkungan yang padat, udara terasa lembab dan pengap. Setiap sudut rumah dipenuhi barang-barang karena tidak ada cukup ruang untuk menyimpannya. Namun, di tengah keterbatasan itu, warga tetap bertahan, menjalani hari dengan semangat dan saling mendukung satu sama lain.
Tidur Bergantian di Ruang Sempit
Keterbatasan ruang bukan hanya terasa di gang-gang sempit, tetapi juga di dalam rumah-rumah warga. Banyak keluarga yang harus berbagi tempat tidur secara bergantian karena rumah mereka terlalu kecil untuk menampung seluruh anggota keluarga dalam satu waktu.
Ady (41), salah satu warga Tanah Tinggi, tinggal bersama 15 anggota keluarganya dalam rumah berukuran hanya 5 x 6 meter. Karena ruang yang tidak mencukupi, ia memilih tidur di Pos RW 12 bersama sekitar 20 orang lainnya. Setiap pagi, sekitar pukul 04.00 WIB, ia kembali ke rumah untuk beristirahat saat istrinya mulai beraktivitas.
"Istri bangun, saya yang tidur. Istri paling bantu-bantu cuci baju, cuci piring. Anak nanti keluar main, baru saya bisa tidur," ujar Ady.