Pihak manajemen juga menegaskan bahwa perseroan akan tetap memegang kendali penuh terhadap pengelolaan pengoperasian Jalan Tol Trans Jawa. Mereka juga mencari mitra strategis yang kredibel dan mampu memahami serta mencari nilai investasi jangka panjang melalui aset PT JTT.
Kerja sama investasi antara Perseroan dengan calon mitra strategis dalam program Equity Financing PT JTT saat ini masih dalam proses diskusi dan finalisasi yang diharapkan selesai pada tahun 2024. Meskipun begitu, perseroan tetap akan mempertahankan posisi sebagai pemegang saham mayoritas di PT JTT.
Terlepas dari hal-hal tersebut, Jasa Marga tidak dapat mengungkapkan identitas dari calon mitra strategis karena bersifat rahasia sesuai dengan Confidentiality Agreement dan NDA antara Perseroan dengan para investor.
Ketua dan Presiden MPIC, Manuel V. Pangilinan, telah menyampaikan bahwa penutupan penawaran Jalan Tol Trans Jawa merupakan langkah penting dalam rencana penggabungan aset jalan tol MPTC dengan unit-unit jalan bebas hambatan milik San Miguel Corp. Proyeksi peningkatan keuangan dari usaha ini juga telah diungkapkan, dan perseroan berharap bahwa proses penandatanganan akan selesai dalam waktu singkat.
Jalan Tol Trans Jawa sendiri merupakan jalan tol vital yang membentang sepanjang lebih dari 676 kilometer, atau sekitar 56% dari total panjang jalan tol yang dimiliki oleh Grup Jasa Marga. Dengan melibatkan pemain internasional seperti Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC), investasi ini diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas di Jawa serta meningkatkan pelayanan transportasi bagi masyarakat.