Selain itu, kehadiran Formula E juga memperkuat branding Jakarta sebagai kota yang terbuka pada inovasi. Di mata wisatawan, Jakarta tidak lagi hanya dikenal sebagai kota yang macet dan padat, melainkan sebagai kota yang berani mencoba hal baru. Event ini sekaligus membuka peluang kolaborasi lintas sektor, mulai dari industri otomotif, energi, hingga pariwisata. Anies memandang hal ini sebagai momentum emas untuk mengintegrasikan berbagai kepentingan dalam satu visi: menjadikan Jakarta kota yang lebih maju dan ramah lingkungan.
Ketika sorakan penonton memenuhi tribun, ketika kamera televisi menyorot lintasan, dan ketika mobil listrik melesat di sirkuit Ancol, disitulah terlihat bagaimana gagasan Anies Baswedan mengambil bentuk nyata. Formula E bukan hanya balapan, melainkan narasi besar tentang perubahan. Jakarta yang biasanya diidentikkan dengan polusi dan kesemrawutan, kini diperlihatkan dalam cahaya yang berbeda sebagai kota yang sedang bertransformasi.
Di masa mendatang, warisan Formula E di Jakarta akan terus dikenang. Meski Anies tidak lagi menjabat sebagai Gubernur, jejak langkahnya dalam menghadirkan ajang ini akan tetap menjadi bagian dari sejarah kota. Formula E telah membuka ruang baru bagi Jakarta, baik dalam aspek energi hijau maupun pariwisata. Dan dibalik itu semua, sosok Anies Baswedan akan selalu disebut sebagai tokoh yang membawa ide besar ini ke panggung nyata.