Dedi juga menekankan bahwa suami harus bertanggung jawab dalam urusan keluarga, termasuk dalam hal pemilihan metode KB. Program KB diharapkan tidak hanya menjadi beban bagi istri, tetapi juga melibatkan peran aktif suami dalam memastikan keluarga sejahtera, terutama dalam hal perencanaan jumlah anak yang ideal.
Program KB di Jabar: Solusi untuk Pengendalian Penduduk dan Peningkatan Kesejahteraan
Sebagai tambahan, Dedi menyebutkan bahwa angka kelahiran di Jawa Barat saat ini terbilang tinggi, mencapai sekitar 900.000 jiwa per tahun. Angka tersebut, menurutnya, cukup tinggi untuk daerah dengan kepadatan penduduk seperti Jawa Barat. Oleh karena itu, pengendalian jumlah anak melalui program KB sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga di masa depan.
Dengan penjelasan dari Dedi Mulyadi, kini masyarakat diharapkan lebih memahami bahwa program KB yang diterapkan oleh Pemprov Jabar bersifat fleksibel dan tidak memaksakan satu jenis kontrasepsi tertentu. Semua pihak diharapkan bekerja sama untuk mewujudkan kesejahteraan yang lebih baik bagi keluarga miskin.