Tampang

Tuduhan Taiwan terhadap China Soal Kerusakan Kabel Internet Bawah Laut: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

14 Jan 2025 12:15 wib. 38
0 0
Tuduhan Taiwan terhadap China Soal Kerusakan Kabel Internet Bawah Laut: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Sumber foto: iStock

Taiwan baru-baru ini menuduh China terlibat dalam kerusakan kabel internet bawah laut yang terjadi pada awal bulan ini. Kabel yang rusak tersebut milik Chunghwa Telecom, salah satu perusahaan penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Taiwan.

Kerusakan kabel ini membuat Chunghwa Telecom harus mengalihkan lalu lintas internet mereka untuk memastikan pelanggannya tetap dapat terhubung, meskipun dampaknya cukup signifikan.

Sebagai respons terhadap insiden ini, perusahaan melaporkan kejadian tersebut kepada penjaga pantai Taiwan guna melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Chunghwa Telecom, disebutkan bahwa kapal mencurigakan terlihat di jalur kabel yang mengalami kerusakan. Berdasarkan keterangan dari pejabat penjaga pantai Taiwan, kapal yang terlibat dalam insiden ini diduga merupakan kapal kargo yang dimiliki oleh China.

Kejadian ini semakin memunculkan ketegangan antara kedua negara, karena hubungan mereka yang sudah tegang terkait sejumlah isu, baik ekonomi maupun politik.

Laporan lebih lanjut mengungkapkan bahwa kapal yang dicurigai memiliki bendera Kamerun dan Tanzania, dan teridentifikasi berisi tujuh warga negara China.

Selain itu, sumber lain melaporkan bahwa kapal tersebut dimiliki oleh sebuah perusahaan Hong Kong bernama Jie Yang Trading Limited, yang pemiliknya adalah seorang warga negara China. Meskipun demikian, sejauh ini belum ada bukti kuat yang mengonfirmasi bahwa kapal tersebut benar-benar terlibat dalam pengrusakan kabel bawah laut.

Radar yang digunakan oleh penjaga pantai Taiwan juga menunjukkan adanya kapal yang mencurigakan di dekat lokasi kabel yang rusak. Namun, meskipun ada tanda-tanda yang mengarah pada kapal tersebut, hingga saat ini, belum ada bukti langsung yang dapat memastikan bahwa kapal tersebut terlibat dalam pengrusakan kabel.

Pejabat senior yang menangani kasus ini mengungkapkan bahwa meskipun bukti konkret masih belum ditemukan, mereka tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa China dapat berada di balik kerusakan kabel ini melalui suatu operasi zona abu-abu, sebuah istilah yang merujuk pada aktivitas yang tidak dapat dikategorikan secara jelas dalam hukum internasional.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?