Topan Shanshan menerjang daratan Jepang dan menewaskan tiga orang, menjadikannya sebagai badai paling dahsyat yang melanda Jepang dalam beberapa waktu terakhir. Badan Meteorologi Jepang (JMA) menyatakan bahwa topan Shanshan menerjang prefektur Kagoshima, di pulau selatan Kyushu, sekitar pukul 08:00 waktu setempat (23:00 GMT).
JMA telah mengeluarkan peringatan khusus yang jarang dikeluarkan untuk badai sehebat Shanshan, termasuk peringatan mengenai kemungkinan terjadinya tanah longsor, banjir, dan kerusakan besar pada skala tertentu. Angin kencang dengan kecepatan mencapai 252 km/jam (157mph) telah dilaporkan di pulau tersebut.
Korban tewas akibat topan ini meliputi sepasang suami istri berusia 70-an dan seorang pria berusia 30-an. Ketiganya merupakan bagian dari sebuah keluarga yang terdiri dari lima anggota, yang rumahnya di Gamagori di Jepang tengah tersapu pada Selasa (27/8/2024) malam, sebelum topan menerjang daratan.
Menurut laporan NHK, dua anggota keluarga lainnya, yakni dua wanita berusia 40-an, berhasil diselamatkan setelah upaya pemulihan sepanjang malam. Selain itu, hujan dengan curah 600 mm selama 24 jam diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah Kyushu, yang dihuni oleh 12,5 juta orang.