Laporan mengenai penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) oleh Israel untuk melancarkan serangan di wilayah Gaza telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai belahan dunia. Amerika Serikat, yang merupakan sekutu dekat Israel, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai lembaga internasional, dihadapkan pada tantangan besar dalam merespon laporan tersebut.
laporan mengungkapkan bahwa Israel telah menggunakan AI dalam serangan ke Gaza menjadi sorotan utama di kancah internasional. Diketahui bahwa teknologi AI digunakan oleh Israel untuk meningkatkan akurasi serangan senjata mereka, yang pada akhirnya menyasar sasaran di wilayah Palestina. Hal ini menimbulkan perdebatan serta kekhawatiran akan dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan teknologi canggih tersebut dalam konflik yang sudah berkecamuk selama puluhan tahun.
Amerika Serikat sebagai salah satu negara adidaya yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, terlibat dalam upaya merespon laporan penggunaan AI dalam serangan tersebut. Dengan kedudukan politik dan diplomatis yang sensitif, Amerika Serikat dihadapkan pada dilema dalam menunjukkan sikap yang mempertimbangkan kedua belah pihak konflik.