Dampak dari topan Shanshan juga terasa pada infrastruktur, dengan sekitar 255.000 rumah yang kini tidak memiliki akses listrik. Video-video yang beredar menunjukkan pohon-pohon besar bergoyang, genteng-genteng beterbangan dari rumah-rumah, dan puing-puing yang terbawa angin saat hujan deras mengguyur pulau tersebut. NHK melaporkan bahwa setidaknya 39 orang mengalami luka-luka di prefektur Kagoshima dan Miyazaki.
Sementara itu, produsen mobil besar seperti Toyota dan Nissan terpaksa menutup pabrik mereka untuk alasan keselamatan karyawan serta potensi terjadinya kekurangan suku cadang yang disebabkan oleh badai. Ratusan penerbangan ke dan dari Jepang selatan telah dibatalkan, dan beberapa layanan kereta api berkecepatan tinggi juga ditangguhkan.
Minggu ini, pemerintah daerah telah mengeluarkan imbauan evakuasi kepada 810.000 orang di prefektur Shizuoka bagian tengah di pulau utama Jepang, Honshu. Sementara itu, Badan penanggulangan bencana dan kebakaran mengatakan sebanyak 56.000 orang lainnya diminta untuk meninggalkan rumah mereka di Kagoshima di Kyushu.
Lebih lanjut, JMA memperkirakan bahwa topan tersebut akan mendekati wilayah tengah dan timur Jepang, termasuk ibu kota Tokyo, sekitar akhir pekan. Peringatan khusus untuk topan, seperti yang dikeluarkan untuk Shanshan, diumumkan di Jepang jika terjadi badai dengan kekuatan luar biasa. Peringatan serupa telah dikeluarkan pada September 2022 saat Topan Nanmadol mendekati Kyushu, yang merupakan peringatan pertama untuk wilayah selain Okinawa.