London, Inggris – Sekitar 40.000 pelanggan listrik di Inggris akan menerima ganti rugi hingga 1.000 poundsterling (sekitar Rp 22 juta) akibat praktik pemasangan meteran prabayar secara paksa oleh sejumlah perusahaan energi. Menurut laporan BBC pada Rabu (28/5/2025), delapan perusahaan energi—di antaranya ScottishPower, EDF, E.ON, Octopus, Utility Warehouse, Good Energy, TruEnergy, dan Ecotricity—diketahui telah mengganti meteran listrik pelanggan tanpa persetujuan, termasuk pada kelompok rentan seperti orang dengan gangguan kesehatan mental dan keluarga dengan anak kecil.
Regulator energi Inggris, Ofgem, menyatakan bahwa delapan perusahaan tersebut gagal memenuhi standar yang telah ditetapkan. Mereka dianggap menggunakan taktik pemasangan meteran prabayar secara paksa untuk menagih tunggakan pelanggan. Akibat temuan ini, perusahaan-perusahaan terkait berkomitmen memberikan kompensasi kepada para pelanggan.
Bentuk kompensasi mencakup penghapusan utang dan pembayaran tunai mulai dari 40 poundsterling (sekitar Rp 880.000) hingga 500 poundsterling (sekitar Rp 11 juta), tergantung pada tingkat pelanggaran yang dialami pelanggan. Bagi kasus pemasangan yang paling tidak tepat, pelanggan bisa menerima hingga 1.000 poundsterling.
Menurut Ofgem, pelanggan yang berhak dapat ganti rugi tidak perlu mengajukan klaim karena kompensasi akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing. “Prioritas kami adalah memperbaiki keadaan bagi mereka yang tidak diperlakukan dengan baik, dan memastikan praktik buruk tidak terulang kembali,” ujar Tim Jarvis, Direktur Jenderal Pasar Energi Ofgem.