Tampang

Kurikulum Buku Baru di Arab Saudi Hapus Nama Palestina dan Tak Lagi Sebut Israel Musuh

8 Jun 2024 04:11 wib. 44
0 0
Kurikulum Buku Baru di Arab Saudi Hapus Nama Palestina dan Tak Lagi Sebut Israel Musuh
Sumber foto: google

Sebuah studi terhadap buku pelajaran sekolah di Arab Saudi menemukan peningkatan kemajuan dalam penggambaran Israel dan Zionisme oleh kerajaan tersebut. Buku pelajaran untuk tahun ajaran 2023-2024 tidak lagi mengajarkan bahwa Zionisme adalah gerakan rasis Eropa, dan tidak lagi menyangkal sejarah kehadiran Yahudi di wilayah tersebut. Demikian penelitian yang diterbitkan organisasi nirlaba IMPACT-se, yang memantau kurikulum pendidikan di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara.

Kerajaan Arab Saudi, melalui otoritas pendidikan dilaporkan telah melunakkan sikapnya terhadap Israel. Hal itu dapat dilihat dalam buku pelajaran tahun ajaran baru, di mana Kerajaan tidak lagi mengidentifikasikan Tel Aviv sebagai negara musuh. Hal ini terjadi di tengah pertumbuhan menuju normalisasi hubungan antara Riyadh dan Tel Aviv dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan minggu lalu oleh perusahaan nirlaba, IMPACT-se, yang memantau kurikulum pendidikan di negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, buku pelajaran di Arab Saudi untuk tahun ajaran 2023-2024 telah merevisi pengetahuan umum mereka terhadap Israel dan Zionisme, seperti tidak lagi mengajarkan bahwa ideologinya adalah gerakan “rasis” Eropa. Meskipun referensi mengenai pendudukan Israel masih dapat ditemukan di buku pelajaran dan komitmen Arab Saudi terhadap perjuangan Palestina masih ditekankan, kurikulum tersebut dilaporkan tidak lagi mengidentifikasi Israel sebagai negara musuh.

Melansir dari Middle East Monitor, Rabu, 5 Juni 2025, selain itu, meskipun peta dalam kurikulum tidak menampilkan nama “Israel”, nama “Palestina” juga telah dihapus meskipun sebelumnya mengidentifikasi keseluruhan Palestina pada petanya. Penemuan lain yang ditemukan dalam penelitian ini termasuk dugaan referensi dan ajaran anti-Semit tidak lagi ada dalam kurikulum Kerajaan, serta penghapusan konten yang menggambarkan konsep-konsep seperti kesyahidan dan jihad, dan menggantinya dengan interpretasi yang memprioritaskan jihad batin dan jihad perjuangan untuk mengatasi diri sendiri.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Tips Cepat Move On dari Mantan...
0 Suka, 0 Komentar, 29 Des 2017
Treadmill vs Sepeda Statis
0 Suka, 0 Komentar, 2 Sep 2017

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%