Secangkir kopi hangat di pagi hari adalah ritual bagi jutaan orang di seluruh dunia. Bagi sebagian, itu adalah sumber energi; bagi yang lain, itu adalah momen refleksi. Perubahan iklim, dengan segala dampaknya pada suhu global dan pola curah hujan, kini menjadi musuh utama bagi industri kopi, berpotensi mengubah lanskap produksi, harga, dan bahkan rasa kopi yang kita kenal.
Kopi: Tanaman yang Sangat Sensitif
Kopi, terutama varietas Arabika yang paling banyak dikonsumsi, adalah tanaman yang sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan. Tanaman ini tumbuh subur di wilayah yang dikenal sebagai "Sabuk Kopi" (Coffee Belt), zona di antara Garis Balik Utara dan Selatan, di mana iklimnya ideal. Kopi Arabika membutuhkan suhu yang relatif stabil, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, dengan curah hujan yang teratur. Suhu idealnya berkisar antara 18°C hingga 21°C.
Perubahan iklim mengganggu keseimbangan rapuh ini. Kenaikan suhu global, bahkan hanya beberapa derajat, bisa menjadi bencana bagi perkebunan kopi. Suhu yang terlalu panas bisa mempercepat proses pematangan buah kopi, yang mengakibatkan biji kopi berkualitas rendah dengan rasa yang hambar. Selain itu, suhu ekstrem juga membuat tanaman lebih rentan terhadap penyakit dan hama, seperti karat daun kopi (coffee leaf rust) yang telah menghancurkan perkebunan di Amerika Tengah dan Selatan.
Varietas Robusta, yang lebih tahan banting dan bisa tumbuh di suhu lebih tinggi, juga tidak kebal dari dampak perubahan iklim. Kondisi panas dan kering ekstrem bisa mengurangi hasil panen secara signifikan dan menurunkan kualitas biji.
Pergeseran Wilayah Tanam dan Hilangnya Lahan Produktif
Salah satu dampak paling nyata dari perubahan iklim adalah pergeseran zona tanam kopi. Karena suhu di dataran rendah meningkat, para petani terpaksa memindahkan kebun mereka ke dataran yang lebih tinggi. Namun, ruang yang tersedia di ketinggian ini terbatas. Banyak laporan dan studi ilmiah memprediksi bahwa dalam beberapa dekade mendatang, area yang cocok untuk budidaya kopi akan menyusut secara drastis, bahkan hingga separuhnya.