Raja Yordania, King Abdullah II, dengan tegas menolak usulan pemindahan warga Palestina ke Yordania yang diusulkan oleh pihak Israel. King Abdullah II menyatakan bahwa negaranya tidak akan menjadi alternatif tanah air bagi warga Palestina, dan menegaskan bahwa pemindahan tersebut merupakan kejahatan perang. Pernyataan ini disampaikan oleh Raja Abdullah dalam pertemuan para pemimpin dunia di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Abdullah mengatakan bahwa gagasan Yordania sebagai alternatif tanah air bagi Palestina tidak akan pernah terwujud, dan menekankan bahwa Yordania tidak akan menerima pemindahan paksa warga Palestina sebagai bentuk kejahatan perang. Yordania berbatasan langsung dengan Tepi Barat dan Israel, serta memiliki populasi Palestina yang cukup besar.
Raja Abdullah juga mendesak masyarakat internasional untuk bergabung dalam upaya bantuan besar-besaran untuk mengirimkan makanan, air bersih, obat-obatan, dan pasokan penting lainnya ke Jalur Gaza. Hal ini penting dilakukan mengingat situasi perang yang telah berlangsung selama hampir setahun, yang telah memicu penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.