Badai Tropis Dahsyat Trami telah menyebabkan kengerian di Filipina. Saat ini, jumlah korban tewas akibat badai itu telah mencapai setidaknya 70 orang, dan situasi ini memicu kekhawatiran yang mendalam di negara Asia Tenggara tersebut. Para petugas penyelamat bekerja keras untuk menyelamatkan korban-korban yang terjebak, sementara pemerintah dan masyarakat bersiap menghadapi ancaman badai baru dan kemungkinan kembalinya Trami.
Adalah kota Talisay, di Provinsi Batangas, selatan ibu kota Filipina, yang menjadi saksi tragis dari bencana alam ini. Tanah longsor yang disebabkan oleh badai Trami telah mengubur 18 orang di desa tersebut pada malam Jumat (25/10/2024). Bahkan, sebagian besar korban tewas akibat badai ini terjadi di pulau utama Luzon, menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban.
Tak hanya manusia yang menjadi korban, lebih dari 4,2 juta orang terdampak oleh dampak buruk badai ini. Badan pemantau risiko bencana melaporkan bahwa kerusakan akibat Trami pada pertanian dan infrastruktur mencapai 291 juta peso (US$5 juta) pada Sabtu (26/10/2024). Dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh badai ini tentunya menjadi beban yang berat bagi pemerintah dan masyarakat setempat.