Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari menyatakan bahwa pihaknya tak menduga bahwa serangan itu akan mengenai kamp pengungsian warga sipil. Namun, serangan ini dipandang sebagai sebuah ketidaksengajaan.
Pada Selasa (28/5), pasukan Zionis kembali menyerang kamp pengungsian di barat Rafah, menyebabkan 21 warga Palestina tewas. Meskipun begitu, militer Israel membantah telah melancarkan serangan di kawasan Al-Mawasi ini.
Serangkaian serangan ini terjadi dalam beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Rafah. Mayoritas negara-negara di dunia mengutuk keras serangan tersebut, yang menunjukkan bahwa warga Palestina tidak mempunyai tempat aman untuk berlindung.
Agresi Israel di Jalur Gaza hingga kini telah menyebabkan lebih dari 36 ribu korban, mayoritas di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Serangan udara yang terus menerus dilancarkan oleh Israel terhadap wilayah Gaza menyebabkan kerusakan yang sangat parah, baik dari segi infrastruktur maupun perekonomian. Banyak gedung dan fasilitas umum hancur, serta warga Palestina terpaksa hidup dalam keadaan yang keras dan tidak menentu.