Ekonomi Global Memburuk, Rakyat Jadi Korban
Kebijakan fiskal yang dianggap menindas ini muncul di saat banyak negara Eropa Timur masih berjuang keluar dari krisis ekonomi pasca-pandemi dan ketegangan geopolitik di kawasan. Inflasi tinggi, mata uang tertekan, dan ketergantungan terhadap energi luar negeri membuat tekanan ekonomi makin terasa.
Dalam kondisi ini, beban justru dialihkan ke rakyat melalui pajak konsumsi, cukai, dan potongan subsidi. Warga menilai, kebijakan tersebut hanya akan menciptakan lingkaran kemiskinan baru dan memperlebar kesenjangan sosial.
Tekanan Terhadap Pemerintah Meningkat
Desakan terhadap pemerintah untuk segera mencabut kebijakan ini makin menguat. Beberapa anggota parlemen bahkan mulai berpaling dari garis kebijakan partainya demi mendukung suara rakyat.
Namun, hingga saat ini, respon pemerintah masih terkesan defensif. Mereka menegaskan bahwa kebijakan ini bersifat sementara dan diperlukan demi menjaga stabilitas fiskal. Sayangnya, narasi itu justru memperkeruh suasana.
“Kalau stabilitas berarti menyengsarakan rakyat, maka itu bukan stabilitas. Itu pengkhianatan,” kata seorang pemimpin aksi dari kelompok masyarakat sipil.
Ancaman Ketidakstabilan Politik di Depan Mata