Pada bulan September 2023, Indonesia memperkenalkan kebijakan golden visa dengan CEO OpenAI Sam Altman menjadi penerima pertama fasilitas ini. Namun, kontrasnya justru terjadi di Spanyol yang memutuskan untuk mencabut kebijakan ini. Perdana Menteri Pedro Sanchez mengumumkan keputusan ini pada Senin, 8 April 2024.
Sanchez menyatakan alasan di balik pembatalan kebijakan tersebut adalah untuk menjadikan akses terhadap perumahan yang terjangkau sebagai "hak dan bukan sekadar bisnis spekulatif." Golden visa sebelumnya memberikan izin khusus kepada warga negara non-UE yang melakukan investasi besar di bidang real estate minimal 500.000 euro (setara Rp8,5 miliar) tanpa harus mengambil hipotek di real estat Spanyol. Visa ini memungkinkan mereka untuk tinggal dan bekerja di negara tersebut selama tiga tahun.
Perdana Menteri Sanchez juga menyinggung fakta bahwa 94 dari setiap 100 visa terkait dengan investasi real estate, terutama di kota-kota besar yang menghadapi tekanan pasar tinggi serta sulitnya menemukan perumahan yang layak bagi penduduk lokal yang sudah tinggal, bekerja, dan membayar pajak di sana.
Melalui data pemerintah, diketahui bahwa sejak diperkenalkan pada tahun 2013 hingga November 2022, Spanyol telah mengeluarkan hampir 5.000 izin tinggal. Investor Tiongkok merupakan pemilik golden visa terbanyak di Spanyol, diikuti oleh investor dari Rusia.
Keputusan untuk mencabut kebijakan golden visa ini tentu memiliki dampak yang signifikan bagi sektor real estate dan investasi di Spanyol. Hal ini juga memberikan gambaran mengenai perubahan kebijakan golden visa di berbagai negara yang sedang berkembang.