“Jangan mudah percaya dengan video atau pesan yang mengatasnamakan pejabat negara, apalagi jika meminta sejumlah uang. Jika ragu, segera laporkan ke pihak berwenang,” tambah Brigjen Adi Vivid.
Selain itu, Polri juga bekerja sama dengan berbagai platform digital untuk menekan penyebaran konten deepfake yang dapat merugikan masyarakat. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, upaya pencegahan dan edukasi digital menjadi semakin penting untuk menghindari kasus serupa di masa mendatang.
Kasus penipuan ini menunjukkan bahwa teknologi deepfake bisa disalahgunakan untuk kepentingan kriminal. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih waspada terhadap segala bentuk informasi yang beredar di dunia digital. Pihak kepolisian pun terus meningkatkan pengawasan dan edukasi agar kejadian serupa tidak kembali terjadi. Jika menemukan indikasi penipuan seperti ini, segera laporkan ke pihak berwenang agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat.