Tampang

Hubungan Antara Stres Akademik dan Kesehatan Mental pada Siswa Sekolah Menengah

27 Jun 2024 15:05 wib. 23
0 0
Stress Akademik
Sumber foto: Google

Stres akademik sering kali menjadi hal yang umum terjadi di kalangan siswa sekolah menengah. Tekanan untuk mencapai target akademik yang tinggi, persaingan antar teman sebaya, dan ekspektasi dari orang tua dapat menciptakan beban emosional yang berat bagi siswa. Stres akademik ini dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental mereka. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang hubungan antara stres akademik dan kesehatan mental pada siswa sekolah menengah.

Stres akademik dapat didefinisikan sebagai tekanan yang ditimbulkan oleh tuntutan akademik yang berlebihan dan ketidakmampuan siswa untuk mengatasinya. Hal ini bisa terjadi karena faktor internal, seperti ketakutan akan kegagalan atau perasaan tidak mampu untuk memenuhi ekspektasi, atau faktor eksternal, seperti tekanan dari orang tua atau guru. Dalam konteks sekolah menengah, siswa sering kali mengalami stres dalam menjaga nilai, menghadapi ujian, dan menghadapi tuntutan organisasi sekolah.

Studi telah menunjukkan bahwa stres akademik dapat berdampak negatif pada kesehatan mental siswa. Rasa cemas, depresi, dan gangguan tidur adalah beberapa hasil dari stres akademik yang berkepanjangan. Siswa yang terus-menerus merasa tertekan oleh beban akademik cenderung mengalami penurunan kepercayaan diri dan harga diri. Mereka juga lebih rentan terhadap gangguan makan, penyalahgunaan zat, dan perilaku menyimpang lainnya.

Sekolah menengah merupakan masa yang krusial dalam perkembangan remaja. Kesehatan mental yang terganggu dapat berdampak pada kemampuan siswa untuk belajar, berinteraksi dengan teman sebaya, dan berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kesehatan mental yang buruk pada masa ini juga dapat berdampak jangka panjang pada kehidupan dewasa siswa, seperti kesulitan dalam mempertahankan hubungan, karier yang kurang sukses, dan risiko tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan mental yang lebih serius.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

manfaatkopi
0 Suka, 0 Komentar, 5 Apr 2018

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%