Kasus tersebut saat itu menuai kemarahan publik Iran. Presiden Iran Hassan Rouhani pun ikut berkomentar dengan menyebut kasus itu "mengerikan" dan menyerukan agar keadilan ditegakkan segera.
Jafarzadeh mulai diadili pada akhir Agustus lalu dan hanya butuh waktu kurang dari sepekan bagi hakim untuk menyatakan dia bersalah atas pemerkosaan dan pembunuhan tersebut. Vonis mati Jafarzadeh kemudian diperkuat oleh putusan Mahkamah Agung pada 11 September.
Selain itu, penuntut umum Parsabad, Abdollah Tabatabayi menyatakan bahwa Jafarzadeh juga telah mengakui pembunuhan seorang wanita dua tahun lalu, yang jasadnya tak pernah ditemukan.