Tahun2 politik sudah di depang hidung, praktek bagi2 sembako akan makin marak kalau tak terhambat, kemiskinan yg dipelihara ataupun tidak itu akan kembali jadi senjata ampuh memompa elektabilitas real mrk yang makin impoten, apalagi lembaga2 survey sudah macam jablai saja kerjanya, obral obat kuat sana sini, sdh tak ada yg percaya.. Sosmed juga sudah ibarat macan ganas bagi calon2 baru dan inkumben grade busuk karena tak ada yg bisa ditutup2i lagi, baik cacat karakter atau kegagalan penuhi janji2..
Kalau insiden kemarin itu lolos, legitimasi untuk terus bagi2 beras kucel, wajik dan setengah liter minyak kemarin seolah sudah didapat dengan stempel dua korban di jantung republik..
Praktek bagi2 sembako untuk politik atau kepentingan2 adalah malpraktek yang serius dari kacamata demokrasi, ini juga permaluan serius ke wajah bangsa, kita bukan anti orang tak mampu tapi mereka bukanlah komoditas politik, bukan juga alas untuk berhutang lalu dipelihara untuk dikadalin terus menerus... Jangan injak2 lagi dada kita dengan aksi2 bertopeng charity tapi aslinya barbar dan tak berperasaan seperti ini..
Sudah!
(3Mei'18)