Tampang.com | Kesehatan mental seringkali dipandang sebelah mata di Indonesia, meskipun isu gangguan jiwa semakin banyak dibicarakan di tingkat global. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres berlebih kini semakin marak, namun banyak orang yang masih enggan untuk mencari bantuan. Apa yang menyebabkan fenomena ini dan bagaimana kita bisa lebih peduli terhadap kesehatan jiwa?
Tingginya Angka Gangguan Mental di Indonesia
Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan, sekitar 10% dari total populasi Indonesia mengalami gangguan mental, mulai dari kecemasan ringan hingga depresi berat. Meski angka ini cukup tinggi, hanya sebagian kecil yang benar-benar mencari pengobatan atau terapi.
“Gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres menjadi masalah besar di masyarakat kita, namun sering diabaikan. Banyak yang menganggap masalah ini sebagai hal yang wajar atau tidak cukup penting,” ungkap dr. Rina, seorang psikolog yang berpraktik di Jakarta.
Stigma dan Salah Kaprah tentang Kesehatan Jiwa
Salah satu alasan mengapa banyak orang enggan mencari bantuan adalah adanya stigma negatif terhadap penderita gangguan mental. Di Indonesia, masih banyak yang menganggap orang dengan gangguan jiwa sebagai orang yang lemah atau tidak bisa mengendalikan dirinya.