Salam dari Madinah.
Angin bertiup sepoi-sepoi menembus kebisuan sisa-sisa malam. Sejumlah orang berjalan tergesa menuju masjid Nabawi. Kumandang adzan fadjar sebentar lagi akan memecah mimpi langit Madinah dan sejurus kemudian masjid dengan arsitektur mengagumkan itu pasti telah penuh dengan jamaah dalam barisan shaf shalat.
Pagi ini, seperti pagi empat belas abad lalu, adalah pagi yang bersahaja di kota yang penuh kedamaian, kota Rasulallah ï·º. Sekelompok burung merpati terbang rendah, kakek penjual kayu siwak menggelar dagangannya, dan sebentar lagi -- sholat shubuh akan ditunaikan. Madinah memang selalu pantas dirindukan. Bahkan perilaku penduduknya, kata imam Ahmad bin Hanbal, dapat menjadi hujjah atau dalil dalam kehidupan beragama.