Popularitas matcha sebagai minuman sehat kian meningkat, terutama di kalangan anak muda. Tapi di tengah tren ini, banyak yang masih bingung: apa sebenarnya perbedaan antara matcha dan teh hijau biasa? Mana yang lebih baik untuk kesehatan?
Walaupun keduanya berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis, proses penanaman dan pengolahannya sangat berbeda, sehingga menghasilkan manfaat kesehatan yang juga tidak sama. Yuk, simak perbandingan lengkapnya!
Asal Usul Matcha dan Teh Hijau: Satu Tanaman, Dua Rasa
Baik matcha maupun teh hijau berasal dari daun Camellia sinensis, tanaman yang juga digunakan untuk membuat teh putih, oolong, dan teh hitam. Perbedaannya terletak pada cara mereka ditanam dan diproses setelah dipanen.
Matcha ditanam dengan cara unik—tanaman teh ini dibudidayakan di bawah naungan sebelum dipanen. Tujuannya? Meningkatkan produksi klorofil dan asam amino, sehingga menghasilkan warna hijau yang lebih pekat serta rasa yang lebih kaya.
Setelah dipanen, hanya pucuk-pucuk daun muda yang diambil, dikukus, lalu dibuang batang dan urat daunnya. Proses selanjutnya adalah menggilingnya menjadi bubuk halus. Inilah yang kemudian kita kenal sebagai bubuk matcha.
Sementara itu, teh hijau biasa diproses tanpa fermentasi. Daunnya dikukus, dipanggang dalam wajan, lalu dikeringkan. Metode ini mempertahankan warna hijaunya, tetapi tetap berbeda dari matcha karena daun teh tidak dikonsumsi utuh, melainkan hanya diseduh airnya.