Telur rebus adalah sumber protein hewani yang baik. Satu butir telur rebus besar mengandung sekitar 6–7 gram protein. Meski begitu, O'Neal mengingatkan bahwa kita tidak bisa sepenuhnya bergantung pada telur untuk memenuhi kebutuhan protein harian.
Menurut Harvard Health, kebutuhan protein harian untuk orang dewasa adalah minimal 0,8 gram per kilogram berat badan. Sebagai contoh, seseorang dengan berat 180 pon (sekitar 81 kilogram) dianjurkan mengonsumsi sekitar 65 gram protein per hari. Sementara bagi mereka yang sangat aktif, kebutuhan protein bisa meningkat menjadi 1,2–2 gram per kilogram berat badan. Ibu hamil pun disarankan mengonsumsi sekitar 1,1 gram protein per kilogram berat badan.
Artinya, meskipun telur rebus menyumbang protein berkualitas tinggi, tubuh tetap membutuhkan variasi sumber protein lain untuk mencukupi total kebutuhan harian.
Seberapa Sering Telur Rebus Boleh Dikonsumsi?
Dalam konteks pola makan seimbang, O'Neal menyebut konsumsi 2–3 butir telur rebus per hari umumnya masih aman bagi kebanyakan orang. Panduan Gizi Amerika Serikat 2020–2025 juga menyarankan pola makan yang mencakup aneka buah, sayuran, biji-bijian, susu atau alternatifnya, minyak sehat, dan makanan tinggi protein.
Untuk memastikan kecukupan protein, penting untuk mengombinasikan konsumsi telur dengan daging tanpa lemak, unggas, serta sumber nabati seperti lentil, tahu, kacang-kacangan, hingga biji-bijian utuh. Dr. Dave menekankan pentingnya diversifikasi asupan protein agar tubuh mendapat manfaat gizi yang optimal.
Telur Rebus untuk Penderita Kolesterol Tinggi, Amankah?
Pertanyaan klasik seputar telur adalah kaitannya dengan kolesterol. Menurut data dari USDA, satu butir telur besar mengandung sekitar 200 miligram kolesterol. Mayoritas kolesterol ini terkonsentrasi di kuning telur.