Tampang.com | Istilah “burnout” bukan lagi hal asing, terutama di kalangan pekerja muda urban. Fenomena ini merujuk pada kelelahan emosional, fisik, dan mental akibat tekanan kerja berkepanjangan. Menurut WHO, burnout telah dikategorikan sebagai fenomena kerja yang perlu penanganan serius.
Burnout di Usia Produktif: Kenyataan Baru Dunia Kerja
Laporan BPJS Ketenagakerjaan tahun 2024 menunjukkan peningkatan klaim akibat gangguan psikologis, mayoritas berasal dari kelompok usia 22–35 tahun. Stres berlebih, target tinggi, hingga jam kerja tidak menentu menjadi penyebab utama.
“Banyak karyawan muda yang mengalami kelelahan mental, tapi mereka enggan bicara karena takut dianggap lemah atau tidak profesional,” ujar Putri Anindya, psikolog kerja di Bandung.
Budaya Hustle dan Tuntutan Tanpa Batas
Lingkungan kerja yang menjunjung tinggi “hustle culture” atau budaya kerja tanpa henti memperparah tekanan yang dirasakan karyawan. Banyak yang merasa harus selalu ‘on’ meski di luar jam kantor.