Gizi seimbang merupakan konsep penting yang berlaku bagi semua kelompok umur, tetapi menjadi semakin krusial ketika seseorang memasuki masa lansia. Lansia, yang umumnya didefinisikan sebagai individu berusia 60 tahun ke atas, memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih muda. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk memastikan kesehatan dan kualitas hidup yang optimal bagi lansia.
Salah satu perbedaan utama dalam gizi seimbang untuk lansia adalah adanya perubahan dalam metabolisme. Seiring bertambahnya usia, laju metabolisme tubuh cenderung melambat. Hal ini berarti bahwa lansia memerlukan kalori yang lebih sedikit dibandingkan saat mereka masih muda. Namun, meskipun kebutuhan kalori berkurang, kebutuhan akan zat gizi esensial justru tetap tinggi. Ini mengharuskan lansia untuk memilih makanan yang kaya nutrisi, sehingga asupan gizi mereka tetap seimbang meskipun jumlah kalori yang dikonsumsi lebih sedikit.
Selain itu, lansia cenderung lebih mudah mengalami kehilangan massa otot dan kepadatan tulang. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memperhatikan asupan protein dan kalsium. Protein sangat penting untuk memperbaiki dan membangun jaringan tubuh yang sehat, sementara kalsium dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang. Sumber makanan seperti susu, yogurt, ikan, dan daging tanpa lemak sangat dianjurkan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi tersebut.