Tampang

Wanita di Politik: Tantangan menjadi Pemimpin di Amerika Serikat

22 Jul 2024 22:22 wib. 225
0 0
Wanita di Politik: Tantangan menjadi Pemimpin di Amerika Serikat
Sumber foto: nawacitapost.com

Hasil survei menunjukkan keraguan signifikan bahwa seorang presiden perempuan mungkin akan muncul dalam beberapa dekade mendatang, terutama setelah kegagalan Hillary Clinton pada pemilu 2016. Hanya satu dari empat orang dewasa AS yang percaya bahwa sangat mungkin AS akan memilih seorang presiden perempuan selama masa hidup mereka.

Sementara perempuan merupakan mayoritas pemilih di AS, jumlah perempuan pada pemilu terakhir lebih banyak daripada laki-laki, sekitar 53%. Namun, hal ini tidak serta-merta meningkatkan kemungkinan seorang perempuan untuk memenangkan jabatan politik tertinggi, menurut profesor Ilmu Politik dan Gender di USC, Jane Junn. Ia menyatakan bahwa perempuan tidak selalu memilih kandidat berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar pemilih mempertimbangkan hal lain dalam menentukan pilihannya. Kemenangan Trump atas Clinton pada tahun 2016 mencerminkan rendahnya tingkat kepentingan yang diberikan oleh warga AS terhadap presiden perempuan, terutama di Partai Republik.

Menurut Junn, dominasi Trump yang terus berlanjut di Partai Republik dan kurangnya penantang perempuan menunjukkan peluang yang sangat besar bagi seorang perempuan untuk berhasil sebagai calon dari partai tersebut. Mayoritas warga AS tidak merasa bahwa keberadaan seorang presiden perempuan akan membuat perbedaan signifikan dalam kepemimpinan atau kebijakan. Namun, mereka menyadari adanya perlakuan berbeda terhadap kandidat perempuan dalam media dan persepsi masyarakat secara umum.

Pengalaman politik seorang kandidat perempuan seringkali dinilai lebih berat dibandingkan dengan pesaing prianya. Perempuan dinilai lebih keras jika terlihat belajar sambil bekerja, hal ini mencerminkan standar ganda yang masih menjadi kendala dalam politik AS. Lebih dari mayoritas warga AS setuju bahwa tidak cukup banyak wanita di jabatan politik tinggi di AS, namun, masalah yang mendasarinya sangat luas.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.