Belum adanya presiden perempuan di AS terasa sangat ironis mengingat banyak negara lain yang sudah memiliki presiden perempuan, seperti Indonesia dengan Megawati Sukarnoputri, Inggris dengan Margaret Thatcher, India dengan Indira Gandhi, China dengan Soong Ching-ling, Pakistan dengan Benazir Bhutto, Filipina dengan Gloria Macapagal Arroyo, dan Jerman di bawah kepemimpinan Angela Merkel.
Jumlah tersebut menggambarkan bahwa AS masih tertinggal dalam hal keterlibatan perempuan di politik dibandingkan dengan negara-negara lain. Meskipun popularitas Kamala Harris dan Gretchen Whitmer meningkat, tantangan dalam meraih sukses dalam pemilihan presiden AS masih menjadi kenyataan yang sulit untuk diatasi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun perempuan memiliki peran yang semakin penting dalam politik, namun, perjuangan untuk mewakili negara besar seperti Amerika Serikat masih merupakan tugas yang rumit. Dengan demikian, peran perempuan di politik adalah aspek yang perlu diperhatikan lebih lanjut untuk mendorong kesetaraan gender dan pembangunan masyarakat yang lebihinklusif.