Tidur siang sering dianggap sebagai cara sederhana untuk mengembalikan energi di tengah hari. Namun, sebuah studi terbaru dalam jurnal Sleep menunjukkan bahwa durasi, konsistensi, dan waktu tidur siang ternyata bisa menjadi indikator kesehatan jangka panjang — bahkan terkait risiko kematian yang lebih tinggi. Penelitian ini dipublikasikan oleh Health dan menyoroti ribuan data tidur subjek yang dikumpulkan secara objektif melalui alat lacak aktivitas pmc.ncbi.nlm.nih.gov+7health.com+7thesun.co.uk+7.
Jejak Tidur Siang Melalui Alat Lacak Aktivitas
Peneliti dari Massachusetts General Hospital dan Harvard Medical School, dipimpin oleh Chenlu Gao, PhD, menganalisis data dari lebih dari 86.000 orang dewasa (umur 43–79 tahun) tanpa pekerja shift. Mereka merekam pola tidur selama tujuh hari, termasuk tidur siang (ditentukan antara pukul 09.00 – 19.00). Penelitian ini bukan hanya mengandalkan laporan diri, tetapi data objektif dari aktivitas conexiant.com+2thesun.co.uk+2nypost.com+2.
Dalam periode tindak lanjut hingga 11 tahun, tercatat 5.819 kematian. Analisis menemukan tiga kebiasaan tidur siang yang berkaitan erat dengan peningkatan risiko kematian:
-
Tidur siang terlalu lama
-
Durasi tidur siang yang sangat bervariasi dari hari ke hari
-
Tidur siang antara tengah hari hingga sore awal (11.00–15.00) health.com
Tidur Siang: Penyebab atau Alarm Kesehatan?