3. Cabai Rawit
Tidak hanya itu, cabai rawit juga memiliki potensi dalam manajemen berat badan dan oksidasi lemak. Cabai rawit, terutama yang mengandung capsaicin, telah banyak diteliti potensinya dalam manajemen berat badan. Capsaicin diketahui dapat meningkatkan termogenesis—produksi panas tubuh—yang menghasilkan peningkatan pengeluaran energi dan metabolisme. Selain itu, capsaicin juga telah dikaitkan dengan penekanan nafsu makan, membantu mengurangi asupan kalori dan berkontribusi pada penurunan berat badan. Oleh karena itu, cabai rawit bisa menjadi salah satu pilihan dalam makanan penunjang program diet.
4. Daging Tanpa lemak
Daging tanpa lemak juga efektif dalam mendukung penurunan berat badan. Daging tanpa lemak, seperti dada ayam, kalkun, dan potongan daging sapi bagian tertentu, telah terbukti meningkatkan rasa kenyang, metabolisme, dan mempertahankan massa otot selama defisit kalori. Penelitian telah menekankan bahwa memasukkan daging sapi dan babi tanpa lemak ke dalam pola makan dapat meningkatkan kesehatan kardiometabolik sambil membantu dalam pemeliharaan dan pengurangan berat badan.
5. Susu Rendah Lemak
Terakhir, produk susu rendah lemak juga dapat menjadi pilihan dalam program penurunan berat badan. Produk susu rendah lemak kaya akan protein, kalsium, dan memiliki kalori yang rendah. Konsumsi 4–5 porsi susu rendah lemak setiap hari dapat meningkatkan hasil penurunan berat badan sekaligus mendukung kesehatan tulang dan komposisi tubuh, terutama pada populasi seperti wanita pascamenopause.