Tampang

Anti-Valentine: Mengapa Ada yang Menolak Merayakannya?

3 Feb 2025 12:46 wib. 38
0 0
Anti-Valentine
Sumber foto: Pinterest

Valentine's Day atau Hari Kasih Sayang merupakan hari yang dirayakan oleh banyak orang di seluruh dunia. Biasanya, para pasangan merayakan hari ini dengan memberikan hadiah, bunga, atau pergi makan malam bersama sebagai ungkapan cinta dan kasih sayang. Namun, di sisi lain, ada juga kelompok orang yang menolak merayakan Valentine's Day atau bahkan mengekspresikan anti-Valentine. Kontra Valentine bukanlah hal yang baru, namun semakin banyak orang yang menunjukkan kritik terhadap perayaan ini dengan perspektif berbeda. Mengapa sebagian orang menolak merayakan Valentine's Day?

Sebagian orang mungkin merasa bahwa Valentine's Day menjadi terlalu komersial. Mereka melihat bahwa perayaan ini telah menjadi lebih tentang membeli hadiah mahal dan memanjakan diri daripada mengungkapkan kasih sayang yang tulus. Toko-toko dihiasi dengan barang-barang berwarna merah muda dan bertema love, sedangkan iklan-iklan tentang pembelian hadiah semakin banyak muncul di layar televisi. Hal ini membuat beberapa orang merasa bahwa esensi sejati dari Valentine's Day yang seharusnya berfokus pada kasih sayang menjadi hilang, dan hanya menjadi ajang komersialisasi belaka.

Selain itu, ada juga yang menolak merayakan Valentine's Day karena mereka merasa bahwa cinta seharusnya tidak hanya dirayakan satu hari dalam setahun. Mereka percaya bahwa kasih sayang dan perhatian seharusnya dinyatakan setiap hari, bukan hanya saat Valentine's Day tiba. Pandangan ini membawa konsep bahwa cinta sejati adalah tentang kehadiran, perhatian, dan dukungan sehari-hari, bukan hanya sekedar merayakan satu hari spesial.

Tidak sedikit pula yang menolak merayakan Valentine's Day karena mereka memandangnya sebagai peringatan yang eksklusif bagi pasangan romantis saja. Mereka berpendapat bahwa Valentine's Day seharusnya juga merayakan cinta dalam bentuk hubungan persahabatan, keluarga, atau bahkan diri sendiri. Kontra Valentine dari perspektif ini menekankan bahwa cinta tidak seharusnya hanya terbatas pada hubungan romantis.

Perspektif lain yang melekat pada kritik terhadap Valentine's Day adalah dari sudut pandang budaya atau agama. Beberapa kelompok masyarakat atau agama mungkin memiliki pandangan yang berbeda mengenai perayaan Valentine's Day. Mereka menolak merayakan Valentine's Day karena melihatnya sebagai perayaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau keyakinan mereka.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?