Tampang.com, Indonesia – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menanggapi insiden kericuhan yang terjadi dalam pelaksanaan bursa kerja atau job fair di President University, Bekasi. Kepala Biro Humas Kemenaker, Sunardi Manampiar Sinaga, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Kabupaten Bekasi, namun sekaligus meminta evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Kami memahami tingginya antusiasme masyarakat dalam mencari peluang kerja dan melihat peristiwa ini sebagai cerminan bahwa kebutuhan terhadap informasi dan akses kerja masih sangat besar,” ujar Sunardi, Jumat (30/5/2025).
Menurutnya, pelaksanaan job fair perlu dirancang dengan sangat matang. Sebagai wadah konsolidasi peluang kerja di satu tempat, wajar jika job fair menarik banyak pengunjung, berbeda dengan proses lamaran kerja konvensional yang berlangsung secara individual dan tersebar.
Tingginya minat masyarakat dianggap wajar, terutama karena jumlah angkatan kerja di Indonesia terus bertambah. Selain lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi, ada pula pencari kerja yang baru berhenti bekerja atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). "Job fair merupakan bentuk fasilitasi pemerintah untuk mempertemukan pencari kerja dan perusahaan di satu lokasi. Maka penyelenggaraannya harus tertib dan terencana," kata Sunardi.