Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, telah mengungkapkan bahwa transaksi digital di Indonesia masih terus berkembang pesat. Hal ini didukung oleh pertumbuhan transaksi ekonomi keuangan digital yang kuat, serta sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Menurut Perry, dari sisi sistem pembayaran, nilai transaksi Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) mengalami peningkatan sebesar 16% secara tahunan (yoy), mencapai angka Rp 14.500 triliun. Sementara itu, dari sisi pembayaran ritel, volume transaksi BI FAST juga mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 61,1% yoy, mencapai jumlah transaksi sebanyak 324,9 juta.
Selain itu, layanan digital banking juga mencatat pertumbuhan sebesar 34,3% yoy menjadi 5.663 juta transaksi, sedangkan transaksi uang elektronik juga mengalami kenaikan sebesar 29,1% yoy menjadi 2.001 juta transaksi, demikian ungkap Perry.
Secara khusus, pertumbuhan paling tinggi terjadi pada sistem pembayaran berbasis QRIS yang mengalami peningkatan sebesar 209,6% yoy dengan jumlah pengguna mencapai 53,3 juta dan jumlah pedagang mencapai 34,23 juta. Sebagian besar pengguna dan pedagang QRIS merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).