Tampang.com | Pemerintah resmi mengumumkan bahwa tarif listrik untuk pelanggan non-subsidi akan naik mulai Juli 2025. Kabar ini langsung memantik reaksi warga yang kini mulai mencari cara menyambung hidup antara tagihan dan cahaya lilin.
Kenaikan ini disebut sebagai bagian dari penyesuaian tarif berdasarkan mekanisme keekonomian energi, meskipun untuk masyarakat, penjelasannya mungkin terdengar seperti, "Bayar lebih mahal, nikmati layanan yang sama—atau kadang malah padam."
Nyalakan Lilin, Matikan Harapan
Dengan naiknya tarif listrik, banyak warga mempertanyakan apakah gaji juga akan “disesuaikan” seperti tagihan.
“Kami disarankan hemat energi, tapi energi buat semangat hidup malah yang paling hemat sekarang,” keluh seorang warga Bekasi.
Tren baru mulai muncul: nonton TV pakai lilin, atau menyetrika baju dengan tatapan panas mertua.