Sebelum diletakkan di salah satu sisi Ka’bah, Nabi Ibrahim membawa Hajar Aswad tersebut thawaf Ka’bah sebanyak 7 kali sembari menciuminya. Itulah pertama kali Hajar Aswad diletakkan dekat dengan Ka’bah kemudian terus dijaga. Namun, Hajar Aswad pernah berpindah tempat dikarenakan banjir bandang yang terjadi di Kota Makkah.
Waktu itu, Kaum Quraisy berdebat hebat dan saling berselisih pendapat tentang siapa yang berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya semula. Maka, ada yang mengusulkan bahwa mereka akan meminta pendapat kepada orang yang dikenal paling jujur yakni Muhammad bin Abdullah.
Kemudian, dengan bijak Muhammad berkata, “Ambilkan aku selembar kain,” kemudian dibawakan lah satu lembar kain putih yang dibentangkan dan beliau menaruh Hajar Aswad di atasnya. Lalu, beliau berkata, “Hendaknya masing-masing kabilah memegang ujung-ujung kain tersebut, dan mengantarkannya ke dekat Ka’bah.” Maka, selesai sudah masalah tersebut dengan damai atas kebijaksanaan Nabi Muhammad yang saat itu usianya baru 30 tahun.
KEUTAMAAN HAJAR ASWAD
Hajar Aswad bukanlah batu biasa, melainkan batu yang sangat istimewa di mata umat muslim. Ada beberapa keistimewaan yang pastinya akan membuat Anda makin ingin menyentuh dan menciumnya langsung di Baitullah. Apa saja keutamaan dari Hajar Aswad ini?
Batu yang berasal dari surga
Seperti penjelasan di atas, Hajar Aswad merupakan batu yang asalnya dari surga. Diturunkan oleh Allah SWT sebagai bukti kebesaran Allah. Belum pernah ditemui batu seperti Hajar Aswad dalam sistem tata surya, menjadi bukti bahwa batu hitam ini memang sangat istimewa.
Terletak di Masjidil Haram, dekat dengan Ka’bah
Keutamaan berikutnya adalah Hajar Aswad berada di dekat bangunan Ka’bah, lebih tepatnya di sisi sebelah tenggara Ka’bah. Tentunya, Anda hanya bisa menjumpai Hajar Aswad ketika melaksanakan ibadah di Masjidil Haram, atau ketika menunaikan ibadah haji dan umrah. Tentunya, ini akan semakin memberikan semangat Anda untuk segera pergi haji maupun umrah bukan?
Menjadi titik permulaan dari thawaf
Hajar Aswad juga menjadi titik awal dari pelaksanaan salah satu rukun haji dan umrah yaitu thawaf. Thawaf adalah berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali bermula dari Hajar Aswad di akhiri di Maqam Ibrahim. Jadi, Hajar Aswad cukup penting keberadaannya.