Mengusap dan menciumnya merupakan sunnah Rasul
Hukum dari mengusap dan mencium Hajar Aswad merupakan sunnah Rasulullah. Disebutkan bahwa Umar bin Khattab pernah melihat Rasulullah mengusap dan mencium Hajar Aswad, seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari:
“Sungguh, aku tahu bahwa engkau (Hajar Aswad)) hanya sebuah batu, yang tidak memberikan manfaat maupun keburukan bagiku. Jika saja aku tak melihat Rasulullah SAW pernah menciummu (Hajar Aswad), maka aku juga enggan untuk melakukannya.”
Hal ini menunjukkan bahwa tujuan mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah semata-mata untuk melaksanakani sunnah Rasullah semata. Dan mematahkan anggapan bahwa tujuannya untuk menyembah batu.
Jadi saksi di Yaumul Akhir bagi siapa saja yang menyentuh dan menciumnya
Wajar saja apabila para jamaah haji atau umrah yang tengah melaksanakan ibadah ingin menyentuh dan mencium Hajar Aswad secara langsung. Karena kelak di Hari Kiamat, Allah akan mendatangkan batu ini menjadi saksi bagi siapa saja yang mengusap dan menciumnya. Sesuai dengan hadits riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda,
“Demi Allah, Allah akan membangkitkan batu ini (Hajar Aswad) di yaumul akhir dengan mata serta mulut yang mampu berbicara. Sebagai saksi untuk siapa saja yang mengusap dan menciumnya dengan benar saat di dunia.”
Itulah sejarah dan keutamaan Hajar Aswad yang perlu Anda ketahui. Semoga kita semua diberikan kemampuan untuk beribadah ke Baitullah agar dapat menjadi salah satu orang yang mendapat kesempatan untuk mengusap dan mencium Hajar Aswad, ya!