Perdana Menteri Skotlandia, Humza Yousaf, telah mengumumkan pengunduran dirinya setelah hanya menjabat selama 13 bulan. Humza Yousaf menyatakan bahwa alasannya adalah perbedaan prinsip dengan Partai Hijau Skotlandia terkait perjanjian pembagian kekuasaan dengan Partai Nasional Skotlandia (SNP).
"Saya tidak ingin mengorbankan nilai-nilai dan prinsip-prinsip saya dalam melakukan kesepakatan demi mempertahankan kekuasaan," ujar Yousaf seperti dilansir Al Jazeera pada Senin (29/4).
Keputusan tersebut menimbulkan reaksi keras dari partai oposisi di Skotlandia, yang bahkan mengajukan mosi tidak percaya terhadap Yousaf.
Yousaf telah memimpin Partai Nasional Skotlandia (SNP) selama lebih dari satu tahun. Pelecehan dana yang melibatkan mantan pemimpin SNP, Nicola Sturgeon, turut mempengaruhi keputusan Yousaf untuk mundur.
Hal ini dilakukan agar Yousaf dapat memperbaiki citra partainya di tengah tuduhan skandal tersebut. Selain itu, isu referendum kemerdekaan Skotlandia yang telah memudar juga menjadi perhatian utama bagi SNP.
Pada tahun 2014, hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa 55,3% warga Skotlandia memilih untuk tetap bersatu dengan Inggris, seperti yang dilaporkan oleh New York Times.