Makanan pedas memiliki daya tarik yang luar biasa bagi banyak orang. Sensasi panas dan pedas yang dirasakan ketika mengonsumsi makanan pedas sering kali membuat kita ketagihan dan ingin terus menikmatinya. Namun, apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh kita ketika kita mengonsumsi makanan pedas? Mengapa rasa pedas ini bisa membuat kita ketagihan? Artikel ini akan menjelaskan alasan ilmiah di balik fenomena tersebut.
1. Peran Capsaicin dalam Makanan Pedas
Capsaicin adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam cabai dan bertanggung jawab atas sensasi pedas yang dirasakan. Ketika kita mengonsumsi makanan yang mengandung capsaicin, senyawa ini berinteraksi dengan reseptor TRPV1 (Transient Receptor Potential Vanilloid 1) yang terdapat di lidah dan mulut kita. Reseptor ini biasanya merespons panas fisik dan luka, sehingga saat diaktifkan oleh capsaicin, otak kita salah mengira bahwa mulut kita sedang terbakar, meskipun sebenarnya tidak ada kerusakan fisik yang terjadi.
2. Pelepasan Endorfin
Saat reseptor TRPV1 diaktifkan oleh capsaicin, tubuh kita merespons dengan melepaskan endorfin. Endorfin adalah zat kimia alami dalam tubuh yang bertindak sebagai penghilang rasa sakit dan pencipta perasaan senang. Pelepasan endorfin ini dapat menghasilkan sensasi euforia atau "runner's high", yang sering kali membuat kita merasa baik setelah mengonsumsi makanan pedas. Inilah salah satu alasan mengapa makanan pedas dapat membuat kita ketagihan – sensasi euforia yang dihasilkan dari pelepasan endorfin membuat kita ingin mengulang pengalaman tersebut.